Rabu, 17 Februari 2016

Seharusnya...


“Seharusnya. Seharusnya. Seharusnya. Berapa banyak kata seharusnya yang harus keluar lagi di kepalanya?” –vihara1899

Seharusnya dari awal emang nggak usah kenal aja kalo ujung-ujungnya kayak gini.

Seharusnya dari awal emang nggak usah kenal sama kata yang namanya penasaran.

Seharusnya dari awal aku nggak usah bilang ke siapa-siapa.

Seharusnya dari awal aku simpen sendiri dan biasa aja.

Seharusnya dari awal aku bisa jaga sikap.

Seharusnya dari awal aku punya keberanian buat nyapa kamu secara langsung.

Seharusnya dari awal aku sikapnya biasa aja biar kamu nggak ngejauh dari aku.

Seharusnya dari awal aku bisa temenan sama kamu.

Seharusnya dari awal aku bisa deket sama kamu.

Tapi, kenapa semuanya terasa semu?

Kenapa semuanya terasa salah?

Kenapa semua ini semakin terasa jelas kalau kamu, tidak ditakdirkan untukku walaupun hanya untuk menjadi sebatas teman saja...  


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar